Seorang bumiputra yang cakap, katanya
Toh, aku tetap bisa jatuh cinta meski engkau lelaki juling
air
Terima kasih atas pinjaman kenangan di musim lalu
Jika saja nasib tak segan membalik telapaknya
Mungkin engkau dan aku bukan sebatas sketsa,tapi
relief
Aku hanya bisa menyesal
Sayangnya takdir pun enggan
Kecuali jika Tuhan sama egoisnya denganku
Kau sama sekali nyata di pelupukku
Jarak kita tak sampai satu depa
Tapi hatimu berjeda sampai tak hingga
Jika kenangan hanya ada di masa lalu
Sedang setiap hari bayanganmu menimpaku dibalik sinar
matahari
Lalu aku menyebutmu apa?
Seorang bumiputra yang cakapkah?
Malang, Rabu, 06 Maret
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar