Selasa, 15 Januari 2013

Seandainya Kau Tuhan

Seandainya kau Tuhan

Kau tahu kemana aliran rindu ini bermuara

Sayangnya kau bukan Tuhan

Jika saja kau Tuhan

Kau tahu betapa rindu ini menyesakkan

Sampai aku psikosomatis

Sayangnya kau bukan Tuhan

Di pagi halimun ini, sekalipun kau bukan Tuhan

Ketahuilah bahwa kicau burung mendengungkan salamku

Dan bahwa sungai mengalirkan rasaku

Meskipun kau tahu

Sayangnya kau tetap bukanlah Tuhan yang akan selalu tahu

Tapi aku bersyukur kau bukan Tuhan

Agar sekali-kali aku bisa samar-samar merindu tanpa kau tahu

 

15 Januari 2013, di dalam bis

Sabtu, 12 Januari 2013

Kereta Malam, Tegal



Malam yang sempurna, sunyi kudekap
Tak ada angin yang mengganggu kemesraanku dengan malam
Kupahami setiap tanda baca kota Tegal
Ah, kota ini kukira juga sedang terlelap
Tapi aku tetap tak terganggu
Kami, aku dan sunyi, masih saja mesra dengan kopi
Lekuk wajahku menyamar di cermin jendela bus,
            Seperti tamu yang hidup diantara aku dan kesunyian
Lalu kereta api di temaram malam bak eklapsi tangga nada
Aku berencana tak tidur selama empat malam
Sampai aku, malam, dan sunyi benar-benar tenggelam dalam dunia kami
Mencipta ritme, menjajaki striptisme hidup
Semakin jauh, semakin liar
Menyusun mimpi dengan taksiran rekayasa konstilasi

#Hey, wake! Just walk on your own and face the threat. Don’t give yourself a break!!

Tegal, 12 Januari 2013 at 00:35